Seni Grafis adalah cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya
menggunakan teknik cetak, dan biasanya diatas kertas. kecuali pada
teknik monotype, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama
dalam jumlah banyak, ini yang disebut dengan proses cetak.
Seniman grafis berkarya menggunakan berbagai macam media dari yang
tradisional sampai kotemporer, termasuk tinta berbasis air, cat air,
tinta ber-basis minyak, pastel minyak dan pigmen padat yang larut dalam
air seperti crayon caran D'Ache. Karya seni grafis diciptakan diatas
permukaan yang disebut dengan plat.
teknik dengan menggunakan metode digital menjadi semakin populer saat
ini. permukaan atau matrix yang dipakai dalam menciptakan karya grafis
meliputi papan kayu, plat logam, lembaran kaca akrilik, lembaran
linoleum atau batu litografi. Teknik lain yang disebut dengan senigrafi
atau cetak saring (screen-printing) menggunakan lembaran kain berpori
yang direntang pada sebuah kerangka, disebut dengan screen.
Teknik seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut :
1. Cetak Relief
dimana tinta berada pada permukaan asli dari matrix. teknik relief meliputi : cukil kayu, engraving kayu,
cukil linoleum/linocut dan cukil logam.
2. Intaglio
tinta berada dibawah permukaan matrix. teknik ini meliputi : etsa, mezzotint, equatint, chine-colle dan
drypoint.
3. Planografi
dimana matrix permukaannya tetap, hanya mendapat perlakuan khusus pada bagian tertentu untuk
menciptakan image/gambar. teknik ini meliputi : litografi, monotype dan teknik digital.
4. Stensil
termasuk cetak saring dan pochoir.
<><> CETAK SARING <><>
Cetak
saring dikenal dengan sablon atau senigrafi menciptakan warna padat
dengan menggunakan teknik stensil (bagian yang berlubang adalah bagian
yang akan diwarnai).
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan
layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya berbahan dasar
nylon atau sutra. layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari
negatif desain yang dibuat sebelumnya. kain ini direntangkan dengan kuat
agar menghasikan layar dan hasil cetakan yang datar. setelah diberi
fotoresis dan disinari, akan berbentuk baian-bagan yang bisa dilalui
tinta atau tidak. dan alat untuk meratakan tinta melintasi screen diatas
stensil (alat untuk merekam tulisan, gambar,dsb) dan menuju ke
kertas/kain disebut RAKEL.
PROSES AFDRUK
Afdruk/pengeksposan/penyinaran adalah proses memindahkan gambar dari
model ke screen dengan bantuan bahan yang disebut emulsi sablon.
Berikut ini tahapan afdruk, antara lain :
1. Pelapisan (coating)
meliputi proses pencampuran emulsi dengan sensitilizer (obat afdruk siap pakai) dan mengoleskannya ke
screen dengan menggunakan alat yang disebut dengan coater (pelapis) dan pada tahap pengolesan ini di
lakukan di dalam ruang yang gelap.
2. Pengeringan awal
Proses pengeringan ini bisa dilakukan dengan menggunakan bantuan hair dryer atau dengan didiamkan
saja sampai kering sendiri. yang menjadi catatn dalam proses pengeringan ini usahakan agar tdak terkena
sinar matahari atau lampu yang mengandung sinar ultra violet seperti neon, jika dilakukan maka emulsi
akan terbakar dan tidak dapat digunakan untuk proses selanjutnya.
3. Pengembangan / pembuatan klise
4. Tusir
5. Pengeringan akhir.
>> RAGAM SENI GRAFIS
1. Cetak tinggi adalah ragam karya seni grafis yang proses pembuatannya melalui tahapan pembuatan
cetakan dari bahan yang dicungkil sehingga permukaan menjadi tinggi dan rendah. contoh : stampel, cap
2. Cetak saring
3. Cetak Dalam adalah ragam seni grafis yang dibuatkan dengan cetakan dari bahan plat alumuniaum yang
ditoreh dengan alat tajam sehingga membentuk goresan yang dalam.
4. Cetak foto adalah proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan
pencetakan gambar foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar